Suara Dprd Jakarta Pusat 2024

Suara Dprd Jakarta Pusat 2024

Bursa bacagub DKI kian panas

Sejumlah parpol mulai melempar sinyal beberapa nama untuk maju dalam Pilkada DKI Jakarta 2024. Mereka yang digadang-gadang maju di antaranya ada nama mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, keponakan Prabowo yang juga Waketum DPP Gerindra yakni Rahayu Saraswati, dan Ketua PSI Kaesang Pangarep.

Sementara dari jalur perorangan, mantan Wakil Kepala Badan Siber Sandi Negara (BSSN) Komjen Pol (Purn) Dharma Pongrekun yang berpasangan dengan Kun Wardhana, menjadi satu-satunya pasangan bakal calon gubernur dan wakil gubernur jalur perseorangan.

Dody menyebut, Dharma-Kun mengumpulkan 749.298 dukungan. Artinya, dukungan itu memenuhi jumlah syarat minimal dukungan jalur perseorangan.

"Dari dokumen yang sudah diperiksa, hasilnya dukungan yang dikumpulkan sebanyak 749.298 yang tersebar di enam kota/kabupaten di Provinsi DKI Jakarta,” kata Dody.

Baca Juga: Jokowi Ogah Tanggapi Klaim Zulhas soal Larang Kaesang Maju Pilgub DKI

Kami akan memberi tahu Anda jika ada lowongan kerja Promotor baru di Jakarta Pusat Jakarta

Perolehan suara parpol di DPRD DKI Jakarta 2024

Berdasarkan rekapitulasi Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, di DKI Jakarta, PKS unggul dengan suara parpol dan suara caleg sebanyak, yaitu 1.012.028 suara.

Berikut daftar perolehan suara partai politik di DPRD DKI Jakarta 2024:

1. Partai Keadilan Sejahtera (PKS): 1.143.912 (19,01 persen)

2. PDI Perjuangan: 941.794 (15,65 persen)

3. Partai Golkar: 617.073 (10,26 persen)

4. Partai Gerindra: 611.171 (10,16 persen)

5. Partai Solidaritas Indonesia (PSI): 556.858 (9,25 persen)

6. Partai NasDem: 455.680 (7,57 persen)

7. Partai Amanat Nasional (PAN): 434.100 (7,21 persen)

8. Partai Kebangkitan Bangsa (PKB): 392.795 (6,53 persen)

9. Partai Demokrat: 351.800 (5,85 persen)

10. Partai Persatuan Pembangunan: 173.304 (2,88 persen)

11. Perindo: 133.877 (2,23 persen)

12. Partai Buruh: 63.532 (1,09 persen)

13. Partai Ummat: 42.797 (0,71 persen)

14. Partai Gelora: 41.604 (0,69 persen)

15. Partai Hanura: 20.545 (0,34 persen)

Lanjutkan membaca artikel di bawah

16. Partai Bulan Bintang (PBB): 12.967 (0,21 persen)

17. Partai Garuda: 10.575 (0,18 persen)

18. Partai Kebangkitan Nusantara (PKN): 10.765 (0,18 persen).

Baca Juga: Viral Petugas Dishub DKI Pungli Sopir Minta Rp50 Ribu untuk Rokok

Wir verwenden Cookies und Daten, um

Wenn Sie „Alle akzeptieren“ auswählen, verwenden wir Cookies und Daten auch, um

Wenn Sie „Alle ablehnen“ auswählen, verwenden wir Cookies nicht für diese zusätzlichen Zwecke.

Nicht personalisierte Inhalte und Werbung werden u. a. von Inhalten, die Sie sich gerade ansehen, und Ihrem Standort beeinflusst (welche Werbung Sie sehen, basiert auf Ihrem ungefähren Standort). Personalisierte Inhalte und Werbung können auch Videoempfehlungen, eine individuelle YouTube-Startseite und individuelle Werbung enthalten, die auf früheren Aktivitäten wie auf YouTube angesehenen Videos und Suchanfragen auf YouTube beruhen. Sofern relevant, verwenden wir Cookies und Daten außerdem, um Inhalte und Werbung altersgerecht zu gestalten.

Wählen Sie „Weitere Optionen“ aus, um sich zusätzliche Informationen anzusehen, einschließlich Details zum Verwalten Ihrer Datenschutzeinstellungen. Sie können auch jederzeit g.co/privacytools besuchen.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah selesai melakukan penghitungan suara Pemilu 2024 di tingkat DPRD Provinsi DKI Jakarta.

Hasilnya, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) meraih suara terbanyak. Hanya PKS pula yang meraih suara lebih dari 1 juta dari 10 daerah pemilihan (dapil).

Setelah itu, ada PDIP dan Gerindra dengan raihan suara terbanyak setelah PKS. Diikuti NasDem, Golkar, PKB, PSI, PAN, Demokrat, Perindo, PPP dan seterusnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut rincian perolehan suara Pemilu 2024 di tingkat DPRD Provinsi DKI Jakarta berdasarkan hasil rekapitulasi yang dilakukan KPU.

Total suara sah di tingkat DPRD Provinsi DKI Jakarta adalah 6.067.241.

Perolehan suara partai politik di tingkat DPRD provinsi akan mempengaruhi pencalonan gubernur dan wakil gubernur di Pilkada 2024.

Syarat pencalonan gubernur-wakil gubernur di Pilkada 2024 adalah kepemilikan 20 persen kursi di DPRD tingkat provinsi atau 25 persen suara hasil pemilu sebelumnya.

Ikuti terus paparan data dalam artikel Datalogi hanya di CNNIndonesia.com.

KPU DKI Jakarta telah menetapkan perolehan suara partai politik hasil Pemilu 2024 tingkat DPRD Provinsi Jakarta.

Berdasarkan data Keputusan KPU Jakarta Nomor 80 Tahun 2024 yang ditetapkan 27 Juli lalu, jumlah suara sah seluruh partai politik pada pemilu kali mencapai 6.065.121

PKS menjadi partai dengan suara terbanyak. PDIP menempati posisi kedua, sementara Partai Gerindra ketiga. Disusul NasDem dan Golkar yang berada di posisi empat dan lima.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

KPU Jakarta juga sudah menetapkan perolehan kursi dan calon terpilih DPRD Jakarta 2024-2019. Total ada 106 kursi yang diperebutkan. PKS berhasil menguasai 18 kursi.

Berikut rincian perolehan suara dan kursi parpol DPRD Jakarta hingga 10 caleg dengan suara terbanyak:

Perolehan suara partai tingkat DPRD Jakarta ini menentukan pencalonan gubernur dan wakil gubernur Jakarta pada Pilkada serentak 2024.

Berdasarkan PKPU terbaru berdasarkan putusan Mahkamah Konstitusi (MK), partai yang bisa mencalonkan pasangan gubernur-wakil gubernur minimal memiliki suara 7,5 persen.

KPU Jakarta membuka pendaftaran bakal cagub-cawagub mulai 27 sampai 29 Agustus.

Sejauh ini 10 partai pemilik kursi DPRD Jakarta, kecuali PDIP, sudah memutuskan mengusung Ridwan Kamil-Suswono. PDIP mempertimbangkan mendukung Anies Baswedan.

Sementara ada pasangan calon perseorangan yakni Dharma Pongrekun-Kun Wardhana yang telah ditetapkan KPU Jakarta. Namun, calon independen ini diduga mencatut KTP warga Jakarta.

Ikuti terus paparan data dalam artikel Datalogi hanya di CNNIndonesia.com.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta telah menyelesaikan rekapitulasi suara Pemilu 2019.

Untuk Pileg DPRD DKI Jakarta, ada 106 kursi dari 12 dapil yang diperebutkan.

Keduabelas dapil tersebut yakni dapil 1 Jakarta Pusat (12 kursi), dapil 2 Jakarta Utara (9 kursi), dapil 3 Jakarta Utara (9 kursi), dapil 4 Jakarta Timur (10 kursi), dan dapil 5 Jakarta Timur (10 kursi).

Lalu ada dapil 6 Jakarta Timur (10 kursi), dapil 7 Jakarta Selatan (10 kursi), dapil 8 Jakarta Selatan (12 kursi), dapil 9 Jakarta Barat (12 kursi), dan dapil 10 Jakarta Barat (12 kursi).

• Krisdayanti Jawara di Dapil Malang Raya, Moreno Soeprapto Turun Sedikit, Ini Perolehan Suaranya

• Roy Suryo Gagal Jadi Anggota DPR Dikalahkan Anak Amien Rais dari Dapil Yogyakarta

Partai dengan perolehan suara terbesar yakni PDIP memperoleh 1.336.344 suara.

Kedua, Partai Gerindra dengan 935.793 suara.

PKS menyusul dengan 917.005 suara.

Setelah itu partai baru PSI berhasil mendulang 404.508 suara.

Partai Demokrat mendapat 386.434 suara, dan PAN 375.882 suara.

• Aa Gym Minta Pejabat dan Tokoh untuk Segera Hentikan Kerusuhan 22 Mei: Jangan Mudah Terprovokasi!

• Pilpres 2019 Usai, Jokowi Menang, Ketum PDIP Tunggu Suara TKN Soal Masuknya Partai Baru

Selanjutnya ada Partai Nasdem dengan 309.790 suara dan PKB dengan 308.212 suara. Kemudian Partai Golkar memperoleh 300.246 suara.

Di bawahnya lagi, PPP memproleh 175.935 suara, Perindo 168.296 suara, Partai Berkarya 119.690 suara, dan Partai Hanura dengan 103.073 suara.

Tiga terbawah yakni PBB dengan 42.952 suara, Partai Garuda dengan 19.205 suara, dan PKPI dengan 15.765 suara.

Perolehan suara partai ini bakal dikonversi ke jumlah kursi dengan metode sainte lague.

Metode perhitungan ini cenderung membagi kursi kepada parpol peserta pemilu secara proporsional sesuai dengan jumlah suara sah yang diperoleh.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta mengumumkan 10 calon anggota legislatif (caleg) DPRD terpilih dengan perolehan suara terbanyak.

Ketua KPU DKI Jakarta Wahyu Dinata menyebutkan caleg terpilih yang paling banyak meraih suara adalah William Aditya Sarana dari PSI. Dia memperoleh 37.720 suara untuk dapil 9 DKI Jakarta.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kemudian suara terbanyak kedua diraih oleh Muhammad Thamrin dari PKS. Dia meraih 36.274 suara di dapil 6 DKI Jakarta.

Ketiga tertinggi didapat oleh mantan artis cilik Agustina H alias Tina Toon dari PDIP. Tina mendapat 36.156 suara untuk dapil 2 DKI.

Berikut ini rincian 10 caleg terpilih dengan perolehan suara tertinggi:

1. William Aditya Sarana (PSI), Dapil 9, 37.720 suara2. Muhammad Thamrin (PKS), Dapil 6, 36.274 suara3. Agustina H alias Tina Toon (PDIP), Dapil 2, 36.156 suara4. Sutikno (PKB), Dapil 7, 34.403 suara5. Matnoor Tindoan (PPP), Dapil 6, 30.541 suara6. Inggard Joshua (Gerindra), Dapil 9, 29.295 suara7. Taufik Zoelkifli (PKS), Dapil 4, 28.531 suara8. Ima Mahdiah (PDIP), Dapil 10, 28.479 suara9. Dimaz Raditya (Golkar), Dapil 2, 27,693 suara10. Nabilah Aboe Bakar Alhabsy (PKS), Dapil 8, 26.344 suara

Jakarta, IDN Times - Meski gelaran Pilkada DKI Jakarta masih lima bulan lagi atau November 2024 mendatang, sinyal persaingan memperebutkan kursi DKI 1 sudah mulai panas.

Partai politik di Jakarta mulai membuka peluang koalisi. Pasalnya, mereka tidak bisa mengusung sendiri kandidat calon gubernur (cagub) dan calon wakil gubernur (cawagub) pada Pilkada DKI 2024 karena tidak ada yang memenuhi syarat minimal perolehan kursi legislatif.

"Syarat pencalonan minimal 20 persen kursi di DPRD provinsi atau memperoleh minimal 25 persen suara sah,” ujar Ketua Divisi Teknis Penyelenggaraan Pemilu KPU DKI Jakarta, Dody Wijaya, Senin (29/4/2024).

Baca Juga: PDIP: Anies Bisa Berpasangan dengan Charles Honoris di Pilgub DKI

Perolehan kursi parpol di DPRD DKI Jakarta 2024

Total, terdapat 106 kursi yang diperebutkan para caleg di DPRD DKI Jakarta. Jumlah kursi ini dibagi dari 10 daerah pemilihan (dapil).

Berdasarkan metode sainte lague, PKS memperoleh 18 kursi DPRD DKI 2024-2029. Jumlah kursi PKS meningkat dua kursi bila dibandingkan dengan periode 2019-2024.

Sementara itu, PDIP justru mengalami penurunan kursi untuk periode 2024-2029 menjadi 15 kursi. Padahal pada periode sebelumnya, PDIP memiliki 25 kursi di DPRD DKI.

Tak cuma PDIP, Gerindra juga mengalami penurunan kursi. Kini, partai besutan Prabowo Subianto itu hanya memiliki 14 kursi dari yang sebelumnya 19 kursi.

Partai besutan Surya Paloh, NasDem, saat ini mendapatkan kursi yang lebih banyak bila dibandingkan periode sebelumnya. Diperkirakan NasDem akan memiliki 11 kursi dari yang sebelumnya hanya 7 kursi.

PAN, Golkar, serta PKB diperkirakan akan mendapatkan 10 kursi pada periode 2024-2029. Periode 2019-2024, PAN memiliki 9 kursi. Sementara itu, PKB hanya memiliki 5 kursi pada periode sebelumnya. Kemudian, Golkar pada periode 2019-2024 hanya memiliki 6 kursi.

Partai yang kini dipimpin Kaesang Pangarep, PSI, memiliki jumlah kursi yang sama antara periode 2019-2024 dengan 2024-2029, yakni 8 kursi.

Sementara itu, Demokrat kini memperoleh 8 kursi. Jumlah perolehan kursi Demokrat menurun bila dibandingkan dengan periode 2019-2024, yakni 10 kursi.

Perindo serta PPP berada di posisi paling bawah pada periode 2024-2029, yakni satu kursi untuk masing-masing parpol. Perindo sebelumnya tak berkuasa di DPRD DKI 2019-2024, sedangkan PPP pada periode sebelumnya juga hanya punya satu kursi

Baca Juga: Dishub DKI Akui Oknum Pungli Sopir Pickup Anggotanya, Ini Identitasnya