Contoh Limbah Keras Anorganik
Setelah memahami apa saja contoh limbah lunak anorganik di lingkungan sekitar, kenali pula apa saja contoh jenis limbah keras anorganik yang banyak dijumpai. Berikut adalah poin-poinnya:
Kaleng dari bahan logam adalah salah satu contoh jenis limbah keras anorganik yang kerap dihasilkan dalam kehidupan sehari-hari. Kaleng logam terbuat dari material logam seperti baja ringan atau aluminium yang telah diolah dengan proses khusus.
Limbah kaleng logam yang dibuang secara tidak teratur dapat menyebabkan masalah lingkungan maupun masalah kesehatan organisme. Pasalnya, sampah kaleng bekas yang menimbulkan karat dapat mengganggu kesuburan tanah dan lingkungan.
Pecahan keramik merupakan salah satu contoh limbah keras anorganik biasanya berasal dari barang-barang berbahan keramik seperti piring, mangkuk, dan gelas yang pecah atau rusak, hingga potongan pekerjaan konstruksi bangunan.
Selain mencemari lingkungan, pecahan keramik juga dapat membahayakan hewan dan manusia yang terpapar olehnya, terutama jika tidak sengaja terinjak pecahan keramik yang tajam. Pecahan keramik yang dibuang sembarangan juga dapat mengganggu secara estetika, dan butuh waktu lama untuk terurai.
Contoh jenis limbah keras anorganik selanjutnya adalah pecahan kaca. Pecahan kaca biasanya berasal dari barang-barang seperti botol, kaca jendela, dan peralatan rumah tangga lainnya yang pecah atau rusak.
Sama seperti pecahan keramik, limbah pecahan kaca yang dibuang di sembarang tempat dikhawatirkan dapat membahayakan hewan dan manusia apabila terinjak atau mengenai bagian tubuh. Pecahan kaca juga sangat sulit terurai dalam tanah.
Besi bekas adalah salah satu contoh limbah keras anorganik yang juga kerap ditemui dalam kehidupan sehari-hari. Besi bekas biasanya berasal dari barang-barang seperti mobil bekas, peralatan listrik bekas, dan perkakas bekas berbahan besi lainnya.
Di antara contoh limbah anorganik lain, material besi adalah salah satu jenis limbah yang berbahaya karena bersifat korosif. Korosif adalah salah satu karakteristik dari limbah B3 (bahan berbahaya dan beracun), sehingga dapat berdampak buruk bagi lingkungan maupun organisme (makhluk hidup).
Kerajinan Limbah Anorganik Apa Saja?
Meskipun limbah keras anorganik menjadi salah satu ancaman bagi bumi kita, namun ternyata saat ini sudah banyak pihak yang memerhatikan manajemen limbah keras anorganik.
Reuse (Menggunakan Kembali)
Reuse adalah upaya memanfaatkan kembali bahan-bahan anorganik yang masih bisa digunakan. Misalnya dengan mengambil kembali botol kaca atau botol plastik bekas untuk diisi ulang, menggunakan kembali kardus atau tas belanja yang masih baik, dan lain sebagainya.
Cara Kelola Sampah Anorganik Lunak dan Keras Melalui 5R
Konsep 5R (Reduce, Reuse, Recycle, Repair, Refuse) adalah cara yang dapat dilakukan untuk mengelola sampah anorganik dengan lebih efektif, baik limbah keras anorganik maupun limbah lunak anorganik. Berikut penjelasan rincinya:
Apa Saja Contoh Limbah Keras Anorganik?
Melansir buku berjudul ‘Limbah’ Terbitan CV Media Sains Indonesia, limbah keras anorganik merupakan limbah keras kering yang tidak mudah membusuk. Contoh limbah keras anorganik adalah plastik wadah pembungkus makanan, plastik mainan, kertas, botol dan gelas minuman, kayu, kaleng, dan masih banyak lagi.
Jenis limbah keras ini tidak dapat terurai seperti limbah organik. Namun, limbah keras anorganik dapat dimanfaatkan menjadi limbah komersial atau limbah yang bisa dijadikan produk lainnya yang laku dijual.
Mar Contoh Limbah Keras Anorganik dan Limbah Lunak Anorganik
Pencemaran lingkungan akibat sampah atau limbah adalah salah satu masalah yang wajib diatasi. Pasalnya, ada berbagai contoh limbah keras anorganik maupun organik yang dapat mengganggu kesehatan, kebersihan, keindahan, hingga kenyamanan lingkungan hidup.
Berbeda dengan sampah organik yang mudah terurai secara alami, limbah anorganik sulit terurai, bahkan butuh waktu lama agar bisa terdegradasi sempurna. Terutama limbah keras anorganik yang umumnya memiliki sifat lebih sulit terurai oleh mikroorganisme.
Seni Rupa Murni: Pengertian, Fungsi dan Contohnya Lengkap
Recycle (Mendaur Ulang)
Recycle adalah upaya mendaur ulang contoh limbah keras anorganik maupun limbah lunak anorganik agar bisa digunakan kembali sebagai bahan pembuatan produk baru. Misalnya dengan mengumpulkan botol plastik, kaleng aluminium, kertas, dan sebagainya untuk didaur ulang.
Perbedaan Limbah Lunak dan Limbah Keras Anorganik
Limbah anorganik adalah jenis produk buangan atau zat sisa yang sulit atau tidak dapat terurai secara alami. Jenis limbah anorganik umumnya terbuat dari bahan-bahan seperti plastik, logam, kaca, dan kertas, yang bukan berasal dari organisme atau makhluk hidup.
Berdasarkan karakteristik atau sifat materialnya, limbah anorganik dapat dibedakan lagi menjadi 2 kategori, yaitu limbah lunak dan limbah keras anorganik. Berbagai contoh limbah lunak anorganik memiliki material yang bersifat lentur atau lunak. Sebaliknya, contoh limbah keras anorganik materialnya lebih kuat dan sulit dihancurkan.
Karena karakteristiknya berbeda, maka metode pengelolaannya juga bisa berbeda-beda. Jadi, kenali seperti apa sifat dari masing-masing materialnya terlebih dahulu agar bisa menentukan metode pengolahan seperti apa yang paling tepat.
Tari Kecak Memiliki Pola Lantai Berbentuk Apa? Ini Jawaban dan Sejarahnya
Pemanfaatan limbah keras anorganik dapat membantu mengurangi ancamannya bagi lingkungan kita. Berikut beberapa manfaat yang bisa diambil dari limbah keras anorganik.
Manfaat limbah keras anorganik yang pertama adalah sebagai bahan dasar kerajinan tangan. Pemanfaatan ini sering kita kenal dengan sebutan handicraft.
Beberapa jenis handycraft yang memanfaatkan limbah keras anorganik memiliki nilai ekonomis yang bervariasi, bahkan ada yang bernilai tinggi. Beberapa barang yang bisa dimanfaatkan adalah plastik wadah makanan dan minuman, botol plastik, gelas plastik, kaca, hingga kaleng.
Adapun, contoh kerajinan limbah keras anorganik adalah handicraft yang bisa dibuat, seperti bunga plastik untuk hiasan dan mainan anak.
Manfaat limbah keras anorganik yang kedua adalah untuk pembuatan bahan daur ulang. Biasanya dibutuhkan bahan limbah keras plastik yang dikumpulkan kemudian didaur ulang menjadi berbagai bentuk sesuai dengan kebutuhan.
Pemanfaatan berupa pendauran ulang limbah keras plastik ini dapat mengurangi penumpukan limbah keras organik yang ada. Tentu saja hal ini sangat memiliki dampak positif bagi bumi kita juga.
Reusable adalah istilah di mana limbah keras anorganik (yang tidak bisa terurai) tidak perlu dibuang. Artinya, barang tersebut dapat digunakan kembali tanpa harus membuangnya.
Contoh barang anorganik yang dapat digunakan kembali adalah kardus bekas barang elektronik yang bisa kita manfaatkan, seperti wadah barang bekas lainnya di rumah, tempat makan, botol minum, plastik bekas belanja, dan masih banyak lagi.
Manfaat limbah keras anorganik yang terakhir ternyata dapat menghasilkan uang. Selain bisa dijadikan sebagai bahan kerajinan tangan yang bisa dijual, limbah keras anorganik juga bisa anda jual tanpa perlu diolah.
Contoh limbah keras anorganik yang bisa dijual tanpa harus diolah terlebih dahulu adalah koran bekas, aki bekas, botol plastik bekas, serta material dapur seperti kulkas bekas. Caranya cukup mudah, Anda hanya perlu menukar limbah keras anorganik tadi ke pengepul barang bekas.
Penukaran barang tadi tentu akan mendapatkan kompensasi berupa uang tunai, sesuai dengan berat jumlah limbah keras anorganik yang ditukar. Meskipun harganya tidak seberapa, namun hal ini tentunya dapat membantu mengurangi kerusakan lingkungan sekitar akibat limbah keras anorganik.
Itulah beberapa manfaat limbah keras anorganik yang bisa kita upayakan demi mengurangi dampak kerusakan lingkungan. Kalau bukan kita yang menjaga bumi dari sekarang, siapa lagi? Mari lestarikan untuk generasi mendatang!
Editor: Puti Aini Yasmin